Jaringan internet gak bisa kita pungkiri lagi sudah jadi salah satu kebutuhan primer manusia. Tanpa internet, rasanya sulit membayangkan kehidupan manusia sehari-hari terutama di era modern ini. Kita gak bisa mencari tahu tentang apa pun di Google, gak bisa berbagi dan bercengkerama di media sosial, hingga gak mungkin melakukan berbagai aktivitas penting seperti browsing bahan skripsi atau mengirim e-mail penting ke bos.
Internet sendiri awalnya dikembangkan oleh perusahaan asal Amerika Serikat, ARPANET (Advance Research Project Agency Network). Maka gak heran, sebagai 'penemu' tentulah kualitas internet di sana lebih baik dibanding negara lain. Gimana dengan negara kita tercinta Indonesia? Seberapa jauh sih perbedaan kecepatan internet di Amerika dan Indonesia? Mari kita cari tahu.
Dilihat dari fakta kalo Amerika adalah 'penemu' internet, maka sudah pasti internet di sana lebih cepat daripada di tanah air. Tapi seberapa jauh sih perbedaannya? Lalu, apa sih yang memnyebabkan terjadinya perbedaan kecepatan itu? Hal itu ternyata memang disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini:
Kecepatan
Di beberapa negara bagian Amerika, sebut aja New York, Florida hingga California, kecepatan internetnya menyentuh angka 30 megabyte/detik. Di ibu kota Washington DC kecepatan internet meningkat tiga kali lipat jadi 10 megabyte/detik. Lebih bikin heboh, kantor NASA yang juga terletak di DC punya kecepatan internet hingga 90.000 megabyte/detik! Itu artinya lagu Despacito bisa kamu download dalam waktu 0.00009 detik alias kurang dari sepersekian waktumu bernapas!
Bandingkan dengan di Indonesia, tahun 2015 lalu kecepatan internet kita tercatat hanya mencapai angka 4,9 megabyte/detik alias setengah dari kecepatan internet di New York. Untuk download Despacito atau lagu terbaru Taylor Swift? Mending kamu coba sendiri deh.
Teknologi (Kabel Fiber Optik)
Faktor teknologi tentu jadi salah satu faktor penentu kecepatan internet di suatu daerah. Amerika yang terdiri dari banyak negara bagian sudah menggunakan teknologi berupa kabel fiber optik. Turut bekerjasama dengan beberapa perusahaan telekomunikasi macam Comcast, Verizon dan AT&T, mereka bisa memanfaatkan teknologi tersebut untuk menyebarkan kualitas internet yang baik dan stabil di seluruh penjuru negeri.
Indonesia sendiri juga bekerjasama dengan beberapa perusahaan telekomunikasi seperti Telkomsel, Indosat dan XL. Sayangnya, penggunaan teknologi yang belum semaju Amerika tentu membuat kita tertinggal. Alhasil, masih banyak daerah pelosok tanah air yang belum bisa merasakan kehadiran internet.
Modal
Penggunaan teknologi tentu juga bergantung pada seberapa besar modal yang dikeluarkan. Meski banyak yang bilang uang bukan segalanya, nyatanya gelontoran uang dalam jumlah besar bisa membuat kualitas internet sebuah negara jadai super cepat. Amerika sendiri berani mengeluarkan modal hingga mencapai US$ 428 juta atau setara Rp 5,7 triliun!
Bandingkan dengan jumlah uang yang dianggarkan pemerintah Indonesia yang 'hanya' berjumlah Rp 844 milyar per tahunnya. Belum lagi kalo anggaran yang ada dicatut bahkan 'dipreteli' oknum-oknum tertentu, jangankan untuk menyaingin kecepatan internet Amerika, untuk sekedar menyediakan internet di seluruh negeri aja rasanya sulit.
Akhir Kata
Meski saat ini masih tertinggal, internet di Indonesia sejatinya terus mengalami kemajuan dan perkembangan lho. Berbagai upaya pembangunan di pelosok oleh pemerintah maupun beragam inovasi yang disediakan perusahaan telekomunikasi tentu bermaksud menjadikan internet kita jadi lebih baik. Kita sebagai pengguna yang baik wajib mendukung semua pihak yang tengah berupaya meningkatkan kualitas internet kita ya!